MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN ATAS KESALAHAN-KESALAHAN YANG PERNAH SAYA LAKUKAN BAIK YANG DISENGAJA MAUPUN TIDAK SENGAJA ..... SEMOGA ALLAH MASIH MEPERTEMUKAN KITA PADA RAMADHAN 1436H AMIN .. AMIN..MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN ATAS KESALAHAN-KESALAHAN YANG PERNAH SAYA LAKUKAN BAIK YANG DISENGAJA MAUPUN TIDAK SENGAJA ..... SEMOGA ALLAH MASIH MEPERTEMUKAN KITA PADA RAMADHAN 1436H AMIN .. AMIN.MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN ATAS KESALAHAN-KESALAHAN YANG PERNAH SAYA LAKUKAN BAIK YANG DISENGAJA MAUPUN TIDAK SENGAJA ..... SEMOGA ALLAH MASIH MEPERTEMUKAN KITA PADA RAMADHAN 1436H AMIN .. AMIN.

Rabu, 13 Oktober 2010

BAHAYA MIE INSTAN

:


Siapa yang tidak suka mie. Berbagai produk mie hadir menggoda penikmat. Mulai mie olahan sendiri hingga instan. Makanan asal negeri seberang ini menjadi menu vaforit. Lihat saja di sekitar. Mulai kaki lima hingga hotel bintang 5 menyajikan mie sebagai salah satu menu andalan.

Namun sayang, akhir-akhir ini sering diberitakan banyak produk mie yang dijual dipasaran mengandung zat berbahaya. Diberi bahan pengawet. Bagi pengusaha mie, alasan pemberian pengawet untuk mencegah mie busuk. Karena produk utamanya mie basah. Jika mie basah ini tidak laku dalam satu hari saja, pasti busuk.

Nah, ternyata mie keringpun ditengarai juga ada yang diberi pengawet. Tidak tanggung-tanggung. Sebuah mie terkenal, Indomei diduga juga mencampurkan bahan pengawet yang tidak memenuhi standar internasional. Sehingga pemerintah Taiwan melarang/menarik Indomei dari peredaran di taiwan. Karena melanggar ketentuan penggunaan zat tambahan/pengawet.

Berita ini tentu saja mengejutkan. Karena mie yang dimaksud, di Indonesia menjadi salah satu produk terbesar yang dikonsumsi masyarakat Indonesia. Jika memang benar ada bahan pengawet dalam mie kemasan ini dan sudah memenuhi standar nasional maupun internasional, mie itu tetap saja memuat zat berbahaya. Meski sedikit jika dikonsumsi terus menerus, dalam tubuh akan semakin mengumpul. Mungkin juga mie instan produk lain juga mengandung zat pengawet.

Makanya kita tidak menjumpai ada tulisan "tidak mengandung bahan pengawet" dalam kemasan mie instan yang beredar di Indonesia. Seperti halnya beberapa produk makanan dan minuman lain yang memberanikan diri menuliskan kalimat seperti di atas. Jika tuduhan pemerintah Taiwan ini benar, sudah sepatutnya ini sebagai peringatan dan pelajaran bagi kita. Bahwa penerapan standar tinggi terhadap produk makanan mutlak dilakukan. demi kesehatan manusia itu sendiri.

0 Comments:

Post a Comment