Selasa, 01 Juni 2010
Masa Ujian siswa SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK Negeri Swasta Telah berakhir, Namun sepertinya kita telah kehilangan roh dalam Pembelajaran jika kita lihat lagi apa yang terjadi. Siswa-siswa Bangga terhadap prestasi yang semu yang didapatkan dari hasil yang direkayasa, mereka yang mengetahui lulus setelah melihat pengumuman serentak bersorak padahal hasil yang dicapai tidak murni dari hasil prestasi yang dimiliki karena saat pelaksanaa Ujian mereka hanya bermodal HP yang gunanya untuk menerima Jawaban dari Tutor/Joki/Guru Khusus. Keadaan tambah parah ketika pendaftaran kesekolah yang lebih tinggi harus menggunakan Raport kelas yang diharuskan memiliki rata-rata 75 maka terpaksa guru-guru hati-hati dalam menulis nilai siswa, terpaksa menulis nilai diatas 75 yang jelas-jelas tidak sesuai dengan kondisi prestasi siswa sebenarnya.
Kami para guru cenderung lebih suka nilai apa adanya dengan kelulusan tidak tergantung daru hasil DANUN / DANUAS untuk masuk ke pendidikan lebih tinggi harus melalui test masuk dan tidak diDOkrin harus siswa naik kelas agar guru bisa bekerja lebih Enjoi/kosentrasi mengajar tanpa intervensi Kepala Sekolah yang selama ini ada
(tulisan ini adalah curahan hati sejujur-jujurnya yang selama ini kami dalam bekerja dibayang-bayangi dosa atas rekayasa yang tidak benar)